GOLONGAN SOSIAL DAN JENIS PENDIDIKAN
Pendidikan menengah pada dasarnya diadakan sebagai persiapan untuk pendidikan tinggi. Karena biaya pendidikan tinggi pada umumnya mahal, tidak semua orang tua mampu, akan memilih sekolah menengah umum sebagai persiapan untuk studi di universitas.
Orang tua yang mengetahui batas kemampuan keungannya akan cenderung memilih sekolah kejuruan bagi anaknya, sebaliknya anak-anak orang kaya tidak tertarik oleh sekolah kejuruan. Dapat diduga bahwa sekolah kejuruan akan lebih banyak mempunyai murid dari golongan rendah dari pada yang berasal dari golongan atas. Karena itu dapat timbul pendapat bahwa sekolah menengah umum mempunyai status yang lebih tinggi dari pada sekolah kejuruan. Murid-murid sendiri lebih cenderung memilih sekolah menengah umum, walaupun sekolah kejuruan memberi jaminan yang lebih baik untuk langsung bekerja dari pada yang lulus sekolah menengah umum.
Demikian pula mata pelajaran atau bidang studi yang berkaitan dengan perguruan tinggi mempunyai status yang lebih tinggi, misalnya matematika, fisika dipandang lebih tinggi dari pada, katakanlah PKK atu Tata Buku. Sikap demikian bukan hanya terdapat dikalangan siswa, akan tetapi juga dikalangan orang tua dan guru yang sengaja atau tak sengaja menyampaikan sikap itu kepada anak-anak. Orang tua dan guru mempunyai pandangan yang lebih tinggi terhadap mata pelajaran atau kurikulum yang mempersiapkan murid untuk perguruan tinggi dari pada yang tidak memberi persiapan itu. Mendapat angka rendah misalnya untuk pendidikan jamsmani tidak dianggap serius oleh orang tua asal anak itu mendapat angka tinggi untuk matematika atau fisika, atau kimia dipandang atau memandang diri lebih tinggi dari pada misalnya guru olah raga, PKK atau menggambar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar