Rabu, 28 Desember 2016

HAKIKAT MANUSIA DAN PENDIDIKAN

HAKIKAT MANUSIA DAN PENDIDIKAN

Hakekat (landasan ontologi): (Objek apa yang ditelaah? Bagaimana wujud yang hakiki dari objek tersebut? Bagaimana korelasi antara objek dengan daya tangkap manusia (seperi berpikir, merasa,  dan mengindera) sehingga menghasilkan ilmu?
Manusia adalah spesies tertinggi sebagai aktor utama yang menguasai planet bumi. Spesises tertinggi dapat ditelusuri dari: sisi keistimewaan yang tercipta dengan bentuk terencana, dan sangat sempurna; keluwesan dari segi bentuk fisik; fungsi otak yang tiada bandingannya; dan menjadi aktor utama dalam kehidupan di muka Bumi (Agus Mustofa, 2007:16-19).  
Pendidikan sarana membantu manusia agar mampu hidup dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat (Oemar Hamalik, 2005:10).
Hakekat Manusia merupakan ciri karakteristik yang secara prinsipil membedakan manusia dari hewan, dengan wujud utamanya: kemampuan menyadari diri; bereksistensi; memiliki kata hati; bermoral; bertanggungjawab; rasa kebebasan; kesediaan melaksanakan kewajiban dan menyadari hak; dan kemampuan menghayati kebahagiaan (Umar Tirtarahardja dan La Sula. 2000:3-16)
Dimensi Hakekat Manusia:
Keindivualan: memiliki kebutuhan yang tidak dapat dibagi-bagi;
Kesosialan: memiliki kemungkinan untuk bergaul dan berkomunikasi;
Kesusilaan: memiliki kepantasan dan kesopanan (etiket) serta kebaikan (etika);
Keberagamaan: memiliki keyakinan dan kepercayaan (Umar Tirtarahardja dan La Sula. 2000:17-24).
Hakekat Manusia merupakan ciptaan yang memiliki sifat kekhasan yang tidak dimiliki makhluk lain sehingga mampu menguasainya.
Hakekat Pendidikan merupakan salah satu alat untuk menumbuhkembangkan manusia guna menuju kesempurnaan.


Hakekat manusia dan pendidikan adalah sarana yang berupaya membangun terwujudnya keterpaduan sifat dengan karakter manusia melalui serangkaian pendidikan, sehingga sampai pada tingkatan sempurna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar