Rabu, 28 Desember 2016

PENDIDIKAN DAN LINGKUNGAN SOSIAL

PENDIDIKAN DAN LINGKUNGAN SOSIAL

Pendidikan berkenaan dengan perkembangan dan perubahan kelakuan anak didik. Pendidikan bertalian dengan transmisi penegtahuan, sikap, kepercayaan, keterampilan, dan aspek-aspek kelakuan lainnya kepada generasi muda. Pendidikan adalah proses mengajar dan belajar pola-pola kelakuan manusia menurut apa yang diharapkan oleh masyarakat.
Kelakuan manusia pada hakikatnya hampir seluruhnya bersifat sosial, yakni dipelajari dalam interaksi dengan manusia lainnya. Hampir segala sesuatu yang kita pelajari merupakan hasil hubungan kita dengan orang lain dirumah, sekolah, tempat permainan, pekerjaan dan sebagainya. Bahan pelajaran atau isi pendidikan ditentukan oleh kelompok atau masyarakat.
Demikian pula kelompok atau masyarakat menjamin kelangsungan hidupnya melalui pendidikan. Agar masyarakat itu dapat melanjutkan eksistensinya maka kepada anggota mudanya harus diteruskan nilai-nilai, pengetahuan, keterampilan, dan bentuk kelakuan lainnya yang diharapkan akan dimiliki setiap anggota. Tiap masyarakat meneruskan kebudayaannya dengan beberapa perubahan kepada generasi muda melalui pendidikan, melalui interaksi sosial. Dengan demikian pendidikan dapat diartikan sebagai sosialisasi.
Dalam arti ini pendidikan dimulai dengan interaksi pertama individu itu dengan anggota masyarakat lainnya, misalnya pada saat pertama kali bayi dibiasakan minum menurut waktu tertentu. Dalam definisi ini tidak diadakan perbedaan antara orang tua dengan anak, antara guru dengan murid. Yang diutamakan adalah adanya hubungan yang erat antara individu dengan masyarakat. Belajar adalah sosialisasi yang kontinu. Setiap individu dapat menjadi murid dan menjadi guru. Individu belajar dari lingkungan sosialnya dan juga mengajar dan memengaruhi orang lain.
Dalam masyarakat primitif tidak ada pendidikan yang formal yang tersendiri. Setiap anak harus belajar dari lingkungan sosialnya dan harus menguasai sejumlah kelakuan yang diharapkan daripadanya pada saatnya tanpa adanya guru tertentu yang bertanggung jawab atas kelakuannya. Juga dalam masyarakat yang maju kebanyakan kebiasaan dan pola kelakuan yang poko dalam kebudayaan dipelajari melalui proses pendidikan atau sosialisasi informal. Bahasa, kebiasaan, makan, dan kepribadian fundamental sebagian besar diperoleh melalui pendidikan tak formal.
Namun sering dengan pendidikan dimaksud dengan pendidikan formal disekolah. Orang yang berpendidikan adalah orang yang telah bersekolah, sekolah-sekolah yang telah ditempuhnya. Sistem pendidikan yakni sekolah adalah lembaga sosial yang yang turit menyumbang dalam proses sosialisasi individu agar menjadi anggota masyarakat seperti yang diharapkan. Sekolah selalu saling berhubungan dengan masyarakat.
Melalui pendidikan terbentuklah kepribadian seseorang, boleh dikatakan hampir seluruh kelakuan individu bertalian dengan atau dipengaruhi oleh orang lain, maka karena itu kepribadian pada hakikatnya gejala sosial.
Aspek-aspek yang sama yang terdapat dalam kelakuan semua orang dalam masyarakat dapat disebut kebudayaan masyarakat itu. Kepribadian individu selalu bertalian erat dengan lingkungan tempat ia hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar