HAKIKAT PENEGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN
Kurikulum diartikan sebagai mata pelajaran yang diajarkan disekolah, pengertian kurikulum yang dianggap tradisional ini masih banyak dianut sampai sekarang, termasuk di indonesia.
Saylor dan Alexander merumuskan kurikulum sebagai the total effort of the school situations, artinya kurikulum adalah keseluruhan usaha yang dilakukan oleh lembaga pendidikan atau sekolah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, definisi ini menggambarkan bahwa kurikulum bukan sekedar mata kuliah atau mata pelajaran tetapu termasuk proses belajar mengajar, dan usaha sadar untuk mencapai tujuan pendidikan berkaitan dengan arti kurikulum diatas, dilakukan dalam situasi internal kelas maupun eksternal kelas, artinya dapat dilaksanakan didalam sekolah maupun diluar sekolah, oleh karena itu kurikulum berkaitan dengan metodologi pendidikan.
Kurikulum yang berbasis pada misi dan visi lembaga pendidikan merupakan kurikulum yang mengantarkan anak didik mencapai tujuan lembaga pendidikan yang mewakili pendidikan itu sendiri, artinya ilmu pengetahuan yang ditransfer kepada anak didik menjadi bekal hidup dimasyarakat, atau memiliki manfaat yang bermakna dalam kehidupan.
Agar berfungsi sebagai alat yang efektif untuk mencapai tujuan tersebut, kurikulum harus mengandung tata nilai yang intinsik dan ekstrinsik dalam merealisasikan tujuan pendidikan. Pelaksanaan kurikulum yang relevan dengan tujuan pendidikan harus senantiasa mengembangkan metode pendidikannya, sedangkan pengembangan metodologi dapat mengambil dari berbagai teori dari timur ataupun teori dari barat.
H.M Arifin mengemukakan keseimbangan antara metode dan tujuan pendidikan, artinya pertautan substansial antara metode, cara, dan tujuan pendidikan itu sendiri. Dengan demikian nilai-nilai kependidikan dapat berada disetiap komponen-komponen pendidikan.
Pada hakikatnya fungsi kurikulum pendidikan adalah:
Sistem hidup yang menjadi tuntunan masyarakat sebagai anak didik
Alat dan bekal hidup didunia
Metode dan strategi menjalani kehidupan duniawi
Sistem evaluasi diri, pengawasan diri dalam menghadapi kehidupan.
Hakiakat kurikulum memberikan pemahaman kepada kita bahwa lembaga pendidikan wajib menyajikan mata pelajaran dan menyajikannya kepada anak didik dengan dasar-dasar moralitas dan falsafah yang baik dan benar. Mata pelajaran tersebut diarahkan untuk membina akal dan hati anak didik serta memperkuat keimanan dan ketakwaan mereka kepada Allah SWT.
Para pendidik pun harus memahami norma-norma pendidikan, memberikan teladan kepadk didik, dan memiliki kemampuan memahami kurikulum sebagai bagian yang signifikan dan melekat pada mata pelajaran yang diajarkan.
Dengan demikian literature yang dijadikan rujukan mata pelajaran adalah literatur yang berisis materi berbasis perkembangan ilmu pengetahuan yang tujuan utamanya membentuk anak didik yang berkepribadian luhur, dalam mata pelajaran apapun secara metodologis para pendidik berkewajiban mengarahkan anak didiknya kea rah perwujudan tujuan tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar